Dunia hewan kamuflase dikenal dengan
upaya menyamarkan diri, ataupu meleburkan diri ke dalam kondisi dan
situasi lingkungan setempat. Biasanya menggunakan elemen warna kulit
yang menyerupai obyek, seperti daun, batang dan lainnya. Kamuflase
dilakukan untuk menghindari serangan musuh sekaligus untuk mendapatkan
mangsa. Biasanya hewan yang memiliki kemampuan kamuflase tidak memiliki
senjata yang kuat untuk melumpuhkan musuh, namun mereka memiliki
kelebihan warna kulit yang bisa beradaptasi dengan lingkungan apapun.
Berikut uniknya.com merangkum 5 hewan yang pandai berkamuflase:
1. Burung Potoo
Sobat Unik burung yang memiliki nama
ilmiah Ncytibius Grandis merupakan yang terbesar kedua dari spesies
potoo sekaligus anggota terbesar dari urutan caprimulgiformes. Ukuran
tinggi tubuhnya mencapai 60 cm dengan lebar sayap 80 cm, bahkan pada
kasus tertentu ukuran tubuhnya mampu mencapai 100 cm. Akan tetapi meski
bertubuh besar burung potoo ini pandai berkamuflase dan merupakan hewan
nokturnal loh.
Dengan warna bulu yang beragam dari abu
hingga cokelat, membuatnya mampu terlihat samar di antara pepohonan di
hutan raya. Bagaimana tidak, tubuhnya mirip dengan batang dan dedaunan
di sekitarnya. Habitat burung potoo ini berada di kawasan hutan dataran
rendah yang lebat seperti bagian selatan Meksiko, timur laut Guatemala
dan sebagian Amerika Tengah melalui Bolivia dan Brasil.
2. Katak
Sobat Unik ternyata katak selain pintar
melompat dan berenang ternyata merupakan amfibi yang pintar
berkamuflase, cara yang dilakukannya untuk menghindari para pemangsa
yang mengancam nyawanya. Namun demikian tidak semua katak memiliki
kemampuan kamuflase yang baik seperti katak bertanduk panjang (Megophrys
nasuta) di Pulau Kalimantan. Memiliki otot kaki kekar, kepala yang
pipih melebihi luas tubuhnya, memudahkan ia untuk berkamuflase di atas
dedaunan hijau dan batang pohon untuk menanti mangsanya yang lewat.
Katak lain yang mampu berkamuflase
dengan baik adalah Vietnamese Mossy Frog, diberi nama mossy karena ia
menggunakan lumut sebagai cara menyamarkan pandangan mahluk lain
kepadanya. Berdasarkan keterangan para ahli katak yang satu ini memang
paling rumit di antara spesies katak lainnya. Dengan tekstur tubuh hijau
dan kehitaman yang kasar dan bola mata berwarna merah, menjadikan
katak Vietnam ini mudah menyembunyikan diri di habitatnya. Uniknya katak
ini akan melipat diri menjadi bola ketika merasa terancam dan
ketakutan.
3. Gurita
Sobat Unik hewan lunak satu ini selain memiliki 8 lengan hisap yang
enggan melepaskan mangsanya, juga pandai melakukan kamuflase. Kemampuan
tersebut ia gunakan untuk menghindari kejaran predator sekaligus untuk
mempertahankan diri. Meski pada umumnya gurita berwarna abu-abu pucat
atau putih, namun warna tersebut mampu berubah sesuai kondisi lingkungan
di sekitarnya. Kemampuan kamuflase berasal dari kantung-kantung warna
yang lentur (kramotofora, kuning, oranye, merah, cokelat atau hitam)
mampu mengubah kekentalan warna dan bayangan di jaringan epidermisnya.
Sehingga terkadang predator yang mengejar mengiranya hilang, padahal
sebenarnya ia berkamuflase.
4. Ikan Batu Karang
Hewan laut lainnya yang memiliki
kemampuan berkamiflase adalah ikan batu karang. Tidak saja mengelabui
mahluk bawah laut bahkan para penyelam yang sedang mengamati karang pun
tidak memperhatikannya. Ikan batu karang tersebut pandai menyamarkan
dirinya dengan menyerupai bebatuan karang, namun jika secara tak sengaja
tersentuh maka ia akan kabur secepat mungkin.
Ikan Stonefish dari keluarga
Scropaenopsi diabolus, memang tidak bisa hidup jauh dari bebatuan dan
terumbu karang. Kemampuannya untuk berkamuflase adalah selain utuk
menghindari predator juga untuk mendapatkan mangsanya. Tubuh stonefish
memiliki bnetuk dan warna yang menyerupai bebatuan dan karang. Habitat
stonefish berada di kawasan Laut Samudera Hindia.
5. Tokek Ekor Daun
Hewan yang pandai terakhir ini termasuk
ke dalam jenis reptilia, habitanya berada di kawasan Afrika Tengah dan
Timur. Tokek ekor daun yang dikenal dengan nama cukup seram yakni
Satanic Leaf Tailed Gecko memiliki kemampuan untuk mengubah warna
tubuhnya menjadi serupa dengan daun di sekitarnya. Tokek setan ekor daun
ini mampu tumbuh panjang hingga 9 cm. Tokek unik dari Madagaskar ini
merupakan binatang yang aktif di malam hari (nokturnal) sehingga di
siang hari ia hanya diam, merapatkan diri dengan pepohonan.
Nama setan yang disematkan kepadanya
diperoleh dari kepercayaan masyarakat Madagaskar, bahwa tubuhnya akan
menjadi besar, dan mengeluarkan suara desisan yang keras. Tokek setan
ekor daun ini pertama kali ditemukan pada 1888, namun keberadaannya
sempat menghilang hingga pada 1998 ditemukan kembali di Madagaskar
Komentar
Posting Komentar