Memang ular berkepala dua begitu kira-kira jika ungkapan seseorang yang
dikhianati. Namun ular berkepala dua bukan hanya sekedar ungkapan
semata. Banyak sekali laporan dan bahkan orang-orang yang memelihara
ular berkepa dua ini. Karena keunikan ular ini membuat mereka diburu dan
dijadikan peliharaan. Tidak seperti biasanya jika ular normal
kemunculannya merupakan hal biasa bagi orang, tapi kemunculan si kepala
dua ini bisa bikin orang stress, tapi sebenarnya sosoknya cukup memikat
hati. Sesungguhnya ular berkepala dua merupakan hewan kembar siam, yang
menempel satu sama lain melalui organ-organ atau bagian tubuh mereka.
Ini artinya mereka nempel dengan saling berbagi organ, salah satu
kepalanya merupakan parasit bagi lainnya. Lahirnya kembar siam seperti
ini terjadi saat pembelahan embrio pada proses pembentukan menjadi
kembar identik, entah untuk suatu alasan tertentu sebelum kelahirannya
pembelahan tersebut tidak selesai. Titik dimana embrio berhenti membelah
bervariasi sehingga ular-ular ini bisa nyambung di mana saja di bagian
tubuhnya.
Studi pada ular-ular ini menunjukkan bahwa hampir seluruh ular berkepala dua mengalami kesulitan dalam lingkungannya. Meski ular berkepala dua ini harus saling berbagi bagian tubuh, kedua kepalanya tidak begitu saling "memahami" satu sama lain sehingga menganggap segala sesuatunya secara individual. Jadi seringkali mereka berada pada situasi dimana mereka harus bertarung saat menemukan makanan.
Karena kepala mereka berbagi satu tubuh dimana juga berbagi organ yang sama, saat kepala yang satu makan, maka kepala yang lainnya akan juga merasa kenyang. Mungkin ini yang tidak dipahami kepala yang tidak makan saat merasa kenyang juga sementara dia tidak melakukan apa-apa.
Satu masalah lagi selain saat makan, yaitu saat menentukan kemana arah harus berjalan. Karena mereka memiliki masing-masing otak yang mungkin saja menerima informasi yang berbeda sehingga yang terjadi salah satu kepala akan selalu dominan menarik kepala yang lainnya pada arah yang lain.
Situasi bertambah rumit saat mereka menghadapi serangan musuh. Salah satu dari dua kepala itu mungkin menghendaki melawan musuh sementara satunya lagi menghendaki menghindari musuh secepatnya sehingga mereka sering kehilangan waktu pada saat-saat yang kritis. Hal ini turut membuat peluang hidup mereka di alam liar menjadi kecil.
Jika beruntung, ular berkepala dua bisa mencapai usia hingga dua puluh tahun atau lebih dengan kepala sebelah kanan biasanya menjadi lebih dominan dalam pengambilan keputusan, entah saat harus ke arah mana berjalan hingga mangsa apa yang akan dijadikan makanan.
Sumber
http://fauna-unik.blogspot.com/2013/06/ular-berkepala-dua-yang-menakjubkan.html
Studi pada ular-ular ini menunjukkan bahwa hampir seluruh ular berkepala dua mengalami kesulitan dalam lingkungannya. Meski ular berkepala dua ini harus saling berbagi bagian tubuh, kedua kepalanya tidak begitu saling "memahami" satu sama lain sehingga menganggap segala sesuatunya secara individual. Jadi seringkali mereka berada pada situasi dimana mereka harus bertarung saat menemukan makanan.
Karena kepala mereka berbagi satu tubuh dimana juga berbagi organ yang sama, saat kepala yang satu makan, maka kepala yang lainnya akan juga merasa kenyang. Mungkin ini yang tidak dipahami kepala yang tidak makan saat merasa kenyang juga sementara dia tidak melakukan apa-apa.
Satu masalah lagi selain saat makan, yaitu saat menentukan kemana arah harus berjalan. Karena mereka memiliki masing-masing otak yang mungkin saja menerima informasi yang berbeda sehingga yang terjadi salah satu kepala akan selalu dominan menarik kepala yang lainnya pada arah yang lain.
Situasi bertambah rumit saat mereka menghadapi serangan musuh. Salah satu dari dua kepala itu mungkin menghendaki melawan musuh sementara satunya lagi menghendaki menghindari musuh secepatnya sehingga mereka sering kehilangan waktu pada saat-saat yang kritis. Hal ini turut membuat peluang hidup mereka di alam liar menjadi kecil.
Jika beruntung, ular berkepala dua bisa mencapai usia hingga dua puluh tahun atau lebih dengan kepala sebelah kanan biasanya menjadi lebih dominan dalam pengambilan keputusan, entah saat harus ke arah mana berjalan hingga mangsa apa yang akan dijadikan makanan.
Sumber
http://fauna-unik.blogspot.com/2013/06/ular-berkepala-dua-yang-menakjubkan.html
Komentar
Posting Komentar